Buka Puasa Bersama dan Santunan Yatim, Piatu dan Dhuafa

Ramadhan adalah bulan mulia, yang semua aktifitas ibadah mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Bulan yang penuh berkah, penuh dengan rahmat, penuh dengan ampunan dan dijauhkan dari api neraka. Sungguh sangat membahagiakan, berkat dukungan jama'ah dan semua pihak Mushalla Al-Hikmah bisa melaksanakan buka puasa bersama, sekaligus pengajian dan santunan. Semoga Allah Swt mencatat kegiatan tersebut sebagai amal ibadah dan membalasnya dengan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda. Amin. Jazakumullah Khair al-Jaza.

 

 

Pembangunan Mushalla Al-Hikmah

Proses Pembangaunan Mushalla Al-Hikmah yang terdokumentasikan. 

Terima kasih kepada kaum muslimin Garden Ville dan semua pihak yang
telah berjuang dan berkorban demi terlaksananya pembangunan Mushalla Al-Hikmah, baik berupa harta benda, tenaga, pikiran maupun doa. Semoga Allah Swt membalasnya dengan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda. Amin ya Rabb al-'Alamin.

 

Renungan Sore

Jama'ah yang dirahmati Allah Swt.

Sekecil apapun yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Ketika di dunia, kita masih bisa berkelit atas dosa yang kita lakukan, lisan kita sudah lebih pandai merangkai kata-kata untuk menjawab dan mengelak. Tetapi nanti di yaum al-hisab tak ada lagi lisan, dia terkunci dan tak bisa berbuat apa-apa. Tangan dan kaki kitalah yang akan memberikan kesaksian atas perbuatan yang kita lakukan selama di dunia. Karenanya selagi hayat masih dikandung badan, mari berlomba untuk selalu saling mengingatkan dan berbuat yang terbaik. 

Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan itulah yang akan kita terima, dan sekecil apa pun keburukan (maksiat) yang kita lakukan itulah yang harus kita pertanggungjawabkan. "Fa man ya'mal mitsqala dzarratin khairan yarahu, wa man ya'mal mistqala dzarratin syarran yarahu", begitulah al-Quran menjelaskan.

Jama'ah yang dirahmati Allah Swt.

Jika kebaikan yang kita tanam selama hidup di dunia, maka ketika di negeri akhirat kita akan memetik pahala dan kenikmatan. Tetapi jika keburukan yang kita tanam selama hidup di dunia, maka celaka yang akan kita dapat di negeri akhirat kelak. Ketahuilah wahai jama'ah sekalian, hidup kita hanya sementara, tak ada harta yang kita miliki jika kita tidak pernah beramal jariah, berinfak dan bersedekah dengan harta itu. Sebab harta sesungguhnya yang kita miliki dan yang akan menolong kita kelak adalah harta yang kita infakan di jalan Allah Swt. Sebesar yang kita infakan, maka sebesar itu pula harta kita sesungguhnya, sebesar itu pula yang akan menolong kita kelak.

Demikian, mudah-mudahan ada hikmahnya dan bermanfaat untuk kita. Semoga Allah Swt senantiasa membimbing kita untuk melakukan yang terbaik. Amin

Menjelang Pagi*

Puji syukur hanya milik Allah Swt, al-hamdulillah dengan segala kondisi yang ada pada kita saat ini, kita masih bisa menikmati karunia-Nya yang begitu luar biasa. Kita masih diberi kesempatan untuk menghirup segarnya udara pagi, masih bisa melihat warna-warni semesta raya, merasakan lezatnya makanan dan minuman yang disajikan, sungguh luar biasa semua itu. Karenanya alangkah kerdilnya jika kita tidak lagi bersyukur atas karunia-karunia tersebut.

Sahabat...

Sekecil apapun rizki yang kita dapatkan jika dihasilkan dengan cara yang baik dan disikapi dengan penuh kerelaan hati akan menjadi sangat berarti, karenanya jangan pernah malu untuk berucap syukur atas karunia itu. QS Adh-Dhuha: 11, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas hal tersebut, "Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)."

Verbalisasi atas limpahan karunia-Nya merupakan salah satu bentuk kesyukuran yang harus senantiasa terucap dari lisan kita, paling tidak dengan mengucapkan "al-hamdulillahi rabb al-'alamin". Seperti kita ketahui bahwa nikmat tidak terbatas pada sesuatu yang bersifat materi [baca: harta], tetapi jauh lebih luas lagi, apapun yang kita dapatkan dan kita rasakan adalah semata-mata nikmat dari Allah Swt. Yang kita dapatkan bukanlah semata-mata hasil kerja keras kita, tetapi karena kerelaan orang lain untuk berbagi dan karena rahmat Allah Swt, karena kasih sayang-Nya. Jika bukan karena itu tak akan mungkin bisa kita dapatkan.

Rahmat dan kasih sayang Allah begitu sangat luas, lebih luas dari hamparan jagat semesta raya. Semua disediakan untuk seluruh makhluk-Nya, tidak hanya bagi mereka yang taat kepada-Nya tetapi siapapun yang berkeinginan mendapatkannya, bahkan mereka yang tidak beriman kepada-Nya sekalipun, hanya saja keberkahan yang membedakannya.

Jangan pernah merasa putus asa karena dosa-dosa masa lalu yang pernah kita perbuat, toh nyatanya hingga hari ini Allah begitu sayang kepada kita, kita masih diberi kesempatan hidup. Ampunan dan rahmat Allah lebih luas dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Karenanya bersegeralah untuk mendapatkan ampunan itu sehingga hidup dan nikmat yang kita rasakan menjadi berkah yang bisa menemani kita di Yaumil Jaza kelak. Amin.

Mari kita renungkan firman berikut ini: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa". (QS Ali Imran: 133).

*) Oleh: Endang Hariyanto Rosidi, S. Ag, MA

Salam

Assalamu'alaikum Jama'ah Al-Hikmah

Puji syukur hanya milik-Nya, Allah Swt. Tuhan yang senantiasa sayang kepada hamba-hamba-Nya. Mudah-mudahan kita semua senantiasa berada dalam lindungan dan ridha-Nya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga hari akhir kelak.

Tak henti-hentinya kita bersyukur atas karunia Allah yang begitu luar biasa, nikmat yang kita rasakan tak terhitung jumlahnya, nikmat bernafas, nikmat bergerak, nikmat melihat, nikmat mendengar, nikmat merasa dan nikmat-nikmat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, telebih nikmat iman dan islam. Saking banyaknya nikmat yang Allah berikan kadang kita melupakannya. 

Syukur nikmat bisa berubah menjadi kufur nikmat bila kita semakin menjauhi-Nya, semakin kita mendekati-Nya maka akan semakin mudah untuk kita bersyukur kepada-Nya, dan semakin kita menajauhi-Nya maka akan semakin sulit bagi kita untuk bersyukur bahkan akan membuat kita menjadi kufur. Na'udzu billah min djalik.

 

Maha Suci Allah Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang, semoga kita bisa terus bersyukur kepada-Nya. Syukur akan menjadi media kita untuk semakin dekat dengan-Nya. Semoga

**ehr